Rabu, 02 Mei 2012

Operasi kecil itu bernama USUS BUNTU....
sebuah kisah di penghujung April


Tak terasa sudah tujuh hari aku ga ngantor. bukan karena males,bukan karena mogok kerja. tapi karena masih harus istirahat (istilah kerennya "bed rest"), setelah menjalani operasi ini.Operasi?upss!! kata ini begitu menyeramkannya buatku, sehingga membuatku pada awalnya menolak keras saran dokter.

Bermula dari rasa sakit tak tertahankan di perutku di senin minggu lalu, yang terus berlanjut hingga keesokan harinya, aku memeriksakan ke dokter internist di RS Immanuel ( RS terdekat langganan keluargaku).Tak terbayang sama sekali di dalam fikiranku saat itu bahwa sakit yg kuderita akan membawaku ke sebuah tahapan yg menguras energi, kekuatan mental sekaligus airmata.

Diagnosa dokter yg mengatakan aku harus di USG ( karena indikasi usus buntu), kutanggapi dengan setengah hati. Okelah dok..siapa takut, begitu bisikku dalam hati. Pemeriksaan USG yg dimaksud ternyata tidak secepat yg aku bayangkan. selain karena mengantri, aku harus banyak minum air putih dan baru bisa di USG hanya jika keinginan pipis sudah timbul. Anehnya, walaupun sudah menghabiskan sebotol besar air mineral, keinginan untuk pipis tak kunjung tiba.Alhasil, aku harus menunggu cukup lama hanya utk pemeriksaan USG.

Setelah terasa ada dorongan utk buang air kecil, akupun "melapor" ke suster, dan mulailah menjalani pemeriksaan USG.pemeriksaan berlangsung cukup lama. Dokter yg memeriksaku seorang dokter laki2 tua yg ramah, dan murah senyum. Dengan teliti dan sabar dia mencoba mendeteksi apa "keanehan" yg ada di perutku.

Dari hasil print out USG, terungkap bahwa ada indikasi pembengkakan appendictum sepanjang 8-10mm di perut sebelah kanan. Aku merasa sedikit lega melihat angka "10mm" yg tercantum..."cuman 1 senti doank, begitu gumamku dalam hari. Pastilah bisa diobatin dengan cepat.

Lalu aku kembali menyerahkan hasil USG ke dokter internist tadi. Diluar dugaanku, dokter menyarankan utk dilakukan operasi appendictum alias pengangkatan usus buntu yang diinfokan sudah bengkak.serta merta akupun "menawar" si dokter agar diobati rawat jalan saja. Seketika raut wajah dokter berubah cemberut. Dia tampaknya ga setuju dengan usulku. "Usus buntu itu ga ada obatnya Bu, harus dioperasi. saya ga berani ngasih obat", begitu sahut sang dokter.Aku nawar lagi. "kirain kalau diobatin bisa ngecilin, Dok",begitu rayuku, keukeuh berusaha mengubah fikiran dokter.

Kembali dokter bersikukuh, "apa bedanya besok dengan sekarang, Bu?nanti kalau sudah pecah bisa lebih parah, begitu tukasnya dengan wajah tetap setengah cemberut. Bandel amat sih nih pasien, mungkin begitu fikirannya."udah Ibu ke dokter bedah aja utk konsultasi lanjutan ya, biar dokter bedah yg mutusin, gitu katanya.

Hah?dokter bedah??? aku agak kaget denger kata "bedah" itu. dalam fikiranku, kalau udh ke dokter bedah ya pastilah aku harus dibedah.Tapi ya tanggung ke RS, aku ikutin juga saran sang dokter. Di bag. bedah, ternyata ga ada dokter yang standby. semuanya sedang ada operasi. duuhh...akhirnya aku berkonsultasi dengan dokter dengan perantaraan suster via telfon.

Dokter tetap nyaranin operasi. wewwwwww...kepalaku langsung pusing denger kata : O-P-E-R-A-S-I.
serta merta aku menolak dan berkilah bahwa aku harus berdiskusi dulu dengan keluargaku. padahal suamiku sudah menyerahkan semua keputusan kepadaku.

Tiba-tiba suster menyodorkan surat penolakan, yang intinya justifikasi penolakan pasien thd tindakan yg disarankan dokter. ada2 aja RS jaman sekarang...dokter nyari2 justifikasi biar ga disalahin kalo2 di kemudian hari terjadi sesuatu dengan pasien karena menolak saran tindakan yang diperintahkan dokter. weeew...sifat bandel dan egoku kembali muncul. akhirnya tanpa basa basi, aku ngeloyor pergi meninggalkan mereka.

pulang dari RS aku diskusi dgn suamiku dan kakakku  ( yg  pernah menjalani operasi ini bbrp tahun lalu).Mereka menyarankan aku ke dokter lain utk nyari second opinion. Bagaimanapun operasi bukan perkara enteng yg bisa diputuskan tanpa pertimbangan matang.

Sore harinya aku berobat ke dokter Lan, dokter tua langganan keluargaku. Oleh dokter ini aku tetap disarankan operasi. Karena aku kembali ngotot ingin diobati saja, beliau memberikan obat, dan tetap harus dilihat sampai keesokan harinya, apabila tidak ada kemajuan, tetap harus dilakukan operasi.

Dan ketakutanku menjadi kenyataan, ketika keesokan harinya akhirnya aku  (terpaksa) menjalani operasi. Dan dimulailah masa2 penuh kekhawatiran, kesakitan dan menguras kesabaran.Dioperasi selama 1 jam, lengkap dengan "bumbu" pelengketan dan usus yang rapuh, keluar dengan kesakitan teramat sangat. Lalu diikuti dengan rasa perih teriris-iris yang datang silih berganti.

Beberapa jam sebelum operasi dilaksanakan, suster memberikan informasi bahwa utk usus buntu sekarang ada 2 metode operasi :
- pertama : cara konvensional dengan dioperasi  pengangkatan apendiks yg disebut appendictum( dilakukan dengan sayatan di perut), dan meninggalkan sisa jahitan layaknya orang dioperasi caesar.
- kedua : laparoskopi. perut dilubangi sebanyak 3 buah dgn diameter sekitar 1 cm, lalu dilakukan operasi dengan cara laser. cara ini tentunya lebih cepat, rasa sakit minimal, dan biaya hampir 2 kali lipat.

Rupanya, kondisi ususku yang sudah rapuh ( setidaknya itu informasi dari dokter bedah),adanya pembengkakan, pelengketan dan nanah menyebabkan aku tidak bisa menjalani operasi dengan cara laparoskopi, yg kabarnya lebih cepat, lebih sedikit rasa sakitnya, dan -pastinya- lebih mahal.

Selama 5 hari dirawat di rumah sakit, banyak hikmah dan pelajaran yang aku dapat. Pelajaran tentang pentingnya menjaga kesehatan, dan lebih dari itu, makna sesungguhnya tentang perhatian, persahabatan, kekeluargaan, kini bisa kufahami dengan lebih baik.Kini aku bisa menilai, siapa teman yang "betul-betul teman", atau teman yg hanya berada di sampingku saat hura2 saja...Yahh..selalu ada hikmah dibalik sebuah cerita....

Dan saat ini, dengan beristirahat di rumah menghabiskan sisa ijin istirahat yang diberikan dokter, aku lebih mengerti makna dibalik semua yang terjadi..sebuah makna dibalik sebuah kisah di penghujung April....


2 Mei 2012.
15.17 WIB.

Jumat, 21 Oktober 2011

bonne nuit...salut tous le monde...

goresan penaku malam ini...

Entah kenapa tiba2 aku pengen nulis judul tulisan malam ini dgn bhs Perancis...
Mungkin karena aku sedang ( kembali) menggemari bahasa yang -katanya- paling romantis dan paling halus di dunia...hmmmm...

Pernah -niat banget- belajar di CCF selama setaun semasa kuliah dulu,lalu terlupakan krn ga ada sparing partner, lalu belakangan "terusik"  lagi karena ada teman lama yg terpaksa harus les dan sering berbahasa Perancis, karena suaminya kerja di perusahaan minyak Perancis...dan si teman ini sering mengajakku ngobrol dlm bhs ini di group...hmmmm...sound challenging to me!!

Berbicara tentang Bhs, tentunya tidak bisa dilepaskan dari budaya darimana bhs itu berasal.

Orang Perancis terkenal sbg bangsa yang sangat artistik, sekaligus agak "arogan".setidaknya itu yang aku dapat dari banyak literatur dan guru bhs Perancisku dulu ( yang notabene orang Perancis asli)...hehehe..

bahasa Perancis digunakan di lebih dari 50 negara di 5 benua.Di luar Eropa, Perancis menjadi bahasa utama di Quebec ( salah satu negara bagian Kanada) serta beberapa negara Franchopone ( bekas jajahan Perancis yang tersebar di sebagian besar negara Afrika).

Yang sangat khas dari bahasa ini adalah tingkat "kemubadziran" nya...yaa...tidak seperti kebanyakan bahasa di dunia, dalam bhs Perancis, 10 huruf yang tertulis, ketika dibaca, hanya terdengar hanya 7 atau 8 huruf saja...mubadzir bukan?

Tapi, itulah yang menjadikannya bahasa yang unik sekaligus cukup sulit utk dipelajari...
Tapi, keunikan itu pula yang menyebabkan banyak orang tertarik utk mempelajarinya...


Tanpa bermaksud mengajari, hanya sebagai gambaran, berikut beberapa phrase dasar dlm bhs Perancis, serta cara pengucapannya...:)

- Bonjour ( bongzuu:) = selamat pagi/ halo
- comment allez vouz (kumang talevuu:) = apa kabar ( resmi)
- comment ca va ( komang sheva) = apa kabar ( lebih akrab)
- tres bien ( threbiang) = sangat baik
- merci beaucoup ( mershiboku)= terima kasih banyak
- au revoir ( o revwa) = selamat tinggal
- A tout a l'heure ( a tuta ler)= sampai nanti
- A bientot ( abiangto)= sampai jumpa
- bon courage ( bon koraz) = semangat
- enchante ( angshante) = senang berkenalan dengan anda
- excusez moi ( eskuze moa) = maafkan saya
- s'il vouz plait ( silvuple) = silakan
- je vous en prie ( jevusangpri) = terima kasih kembali
- bonne chance ( bong sang) = semoga beruntung
- bonne journee ( bong zorne) = semoga harinya menyenangkan
- bon voyage ( bong vojaj) = selamat bepergian
- amuse-toi bien = bersenang-senanglah
- repose-toi bien ( reposetoabiang) = beristirahatlah
- bienvenue ( biangvenu) = selamat datang
- fais de beaux reves ( fedeboreve) = mimpi indah
- bonne vacance ( bongvakang) = selamat berlibur...
- je ta'ime = aku cinta padamu
- je t'attend = aku menunggumu..


itulah beberapa phrase dan ungkapan umum dan basic Bahasa Perancis...
susah2 gampang mempelajarinya bukan?

Semakin kita mempelajarinya, akan semakin menarik untuk ditelusuri...

emmmhh...udah menjelang tengah malem yaa..

time to sleep...

bonne nuit....


Kamis, 20 Oktober 2011.
23.54 WIB...

Senin, 10 Oktober 2011

PUPUH SUNDA.....ngaguar titilar karuhun......

Kabudayaan Sunda teh pinuh kamonesan.Urang salayakna reureus kana kakayaan basa jeung Budayana.

Salah sahiji bukti kamonesananana, aya nu disebut pupuh.
Naon ari pupuh teh?pupuh teh nya eta wangun dangding atawa lagu anu kauger ku aturan nu geus panceg. Aya tujuh welas pupuh Sunda.Masing-masing pupuh ngabogaan watek tur aturan nu beda-beda,ngawengku jumlah padalisan ( baris),guru wilangan atawa jumlah engang (suku kata) dina unggal padalisan,sarta guru lagu atawa sora a-i-u-e-o dina tungtung padalisan. Sedengkeun jumlah bait mah teu diatur.
Aya 17 pupuh anu dipiboga teh,nya eta :
1. ASMARANDANA: ngagambarkeun kabirahian, deudeuh asih, tur kanyaah,diwangun ku 7 padalisan.
2. BALAKBAK : ngagambarkeun heureuy atawa banyol, diwangung ku 3 padalisan.
3. DANGDANGGULA : ngagambarkeun katengtreman, kawaasan, kaagungan jeung kagumbiraan, diwangun ku 10 padalisan.
4. DURMA : ngagambarkeun rasa ambek, gede hate,atawa sumanget, diwangun ku 7 padalisan.
5. GAMBUH : ngagambarkeun kasedih, kasusah, kanyeri, diwangun ku 5 padalisan.
6. GURISA : ngagambarkeun jelema anu ngalamun atawa malaweung, diwangun ku 8 padalisan.
7. JURU DEMUNG : ngagambarkeun nu bingung, susah ku pilakueun, diwangun ku 5 padalisan.
8. KINANTI : ngagambarkeun nu keur nungguan, deudeupeun atawa kanyaah, diwangun ku 6 padalisan.
9. LADRANG : ngagambarkeun nu resep banyol bari nyindiran, diwangun ku 4 padalisan.
10. LAMBANG : ngagambarkeun nu resep banyol, tapi banyol nu aya pikiraneunana, diwangung ku 4 padalisan.
11. MAGATRU : ngagambarkeun nu sedih, handeueul ku kalakuan sorangan atawa mapatahan, diwangung ku 5 padalisan.
12. MASKUMAMBANG : ngagambarkeun kanalangsaan, sedih bari genes hate, diwangung ku 4 padalisan.
13. MIJIL : ngagambarkeun kasedih tapi bari gede harepan, diwangung ku 6 padalisan.
14. PANGKUR : ngagambarkeun rasa ambek nu kapegung , atawa nyanghareupan tugas nu beurat, diwangung ku 7 padalisan.
15. PUCUNG : ngagambarkeun rasa ambek ka diri sorangan, atawa keuheul lantaran teu panuju hate, diwangung ku 4 padalisan.
16. WIRANGRONG : ngagambarkeun nu kawiwirangan,era ku polah sorangan, diwangun ku 6 padalisan.
17. SINOM : ngagambarkeun kagumbiraan atawa kadeudeuh, diwangung ku 9 padalisan.
Nyata sakitu beungharna basa jeung Budaya Sunda urang teh geuningan nya…

sebuah kontemplasi....

Disini...di penghujung malam ini....aku merenung sendiri...
ditemani keheningan...

sebuah angka berputar-putar di kepalaku...38....yaa...beberapa menit lagi...umurku tepat di angka itu...

sebuah tonggak mengenai perjalanan hidup seorang anak manusia...
diantara cita dan cintanya....

perjalanan penuh liku, tangis dan tawa....yang kini harus kumaknai....

semoga di esok hari, pendar cahaya 'kan lebih terang, menerangi langkahku...menggapai semua impian...
impian-impian yang tertunda...

amien...

beberapa menit menuju 10 oktober 2011...